Sons-IT.com – Scalping hit and run. Apakah kamu tau tentang scalping? Ya, cara trading yang super singkat pada time frame kecil ini menjadi favorit para trader yang memiliki sifat agresif, yaitu ingin cepat entry dan mendapatkan kepastian profit atau loss sesegera mungkin. Seorang scalper umumnya hanya menargetkan profit sebesar 5-15 pips pada tiap kali entry dan menggunakan time frame M1 hingga M30. Oleh sebab itu, cara trading scalping ini sering disebut sebagai cara trading hit and run.
Metode Scalping Hit And Run
Seperti namanya, strategi scalping hit and run memiliki arti literal yang berarti “pukul dan lari” yang artinya, ketika harga sudah ada tanda-tanda membentuk peluang entry, maka pada saat itulah kamu bersiap “melakukan pukulan”. Nah umumnya posisi yang dibukapun biasanya cukup singkat, sesingkat seperti kamu sedang “berlari”. Istilah lain untuk metode ini adalah “asal untuk langsung sikat”.
Meski hanya mendapatkan keuntungan dalam jumlah kecil itu terlihat mudah, akan tetapi untuk mendapatkannya secara konsisten tidaklah mudah. Apalagi metode ini tidak dapat dilakukan oleh semua trader. Hanya mereka yang siap “Mengawasi” di depan layar komputer seharian penuh yang dapat dikatakan siap menjadi seorang scalper.
Seorang scalperpun harus memiliki mental kuat dan cepat tanggap, agar dapat melakukan entry-exit yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasar. Hal tersebut merupakan komponen yang penting yang wjaib dimiliki para scalper
Kemampuan memanage resiko dengan baik dan ketelitian yang tinggi akan sangat dibutuhkan. Seorang scalper dapat buka – tutup trading antara puluhan hingga ratusan kali dalam sehari, seiring dengan jumlah lot yang makin diperbesar ataupun frekuensi trading yang semakin meningkat. Tujuan utamanya adalah agar rendahnya perolehan keuntungan rata-rata per posisi mendapatkan “kompensasi”.
Untuk trader pemula yang sedang belajar forex, strategi seperti ini dapat menjadi sangat beresiko tinggi dan menegangkan, apalagi jika jumlah lotnya besar. Biaya trading yang sangat tinggi, hingga terjadinya pelebaran spread dapat menjadi hambatan.
Untuk hal itu, maka ada beberapa tips yang dapat kamu coba apabila ingin memulai trading dengan strategi scalping hit and run. Apa sajakah itu? simak artikel berikut ini:
Tips Sukses Trading Scalping Hit And Run
Buatlah Target Profit Harian Yang Realistis
Seorang scalper, target dari keuntungan tidak perlu muluk-muluk yaitu sedikit asalkan sering. Oleh sebab itu, tidaklah heran jika profit yang menjadi target seorang scalper hanya sekitar 5-15 pips pada tiap entry nya, akan tetapi dengan frekuensi yang dapat dibilang cukup tinggi.
Namun ada hal yang perlu diwaspadai ketika melakukan trading scalping hit and run yaitu potensi melakukan overtrading tanpa disadari. Katakanlah, kamu seorang trader scalper memiliki target harian sebesar 30 pips, dan target per entry hanya 5 pips. Pada saat itu, harga seolah-olah sedang bergerak sesuai dengan prediksi dan tampak menggiurkan. Alhasil, kamu pun melanggar rencana trading yang telah dipersiapkan dengan melakukan entry diluar rencana.
Kondisi demikian amat tidak dibenarkan, sebab secara psikologis, kamu telah terjebak untuk melakukan trading berlebihan (overtrading) yang didukung oleh rasa percaya diri yang berlebihan (overconfidence)
Pilih Waktu Trading Yang Tepat
Keberhasilan dari strategi scalping hit and run juga dipengaruhi waktu trading yang tepat. Umumnya, seorang scalper akan mencari keuntungan saat menjelang pembukaan pasar Eropa (sekitar pukul 12.00 s/d 15.00 WIB) dan Amerika Serikat (sekitar pukul 20.00 s/d 22.00 WIB). Pada saat seperti itu, volume dari perdagangan yang terjadi pada pasar forex umumnya cukup besar, sehingga likuiditas menjadi sangat tinggi dan volatilitas menjadi menguntungkan.
Gunakan Pair Forex Dengan Likuiditas Tinggi
Dalam permainan forex, ada banyak jenis pasangan mata uang yang dapat di perdagangkan. Namun dalam kaitannya dengan strategi scalping hit and run, kamu sebaiknya memilih pair mayor sebab memiliki likuiditas yang tinggi. Selain itu, sifat lain dari pair mayo adalah memiliki respon yang cukup stabil terhadap gejolak pasar. Oleh karena hal inilah, pair mayor banyak digunakan dalam trading oleh hampir semua bank dan institusi penting di seluruh dunia.
Walaupun saat sesi eropa semua pair mata uang menjadi sangat menarik untuk di tradingkan, akan tetapi pergerakan yang paling menguntungkan adalah diperoleh dari pair EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY dan USD/CHF. Beberapa cross pair seperti EUR/JPY dan GBP/JPY juga dapat dilirik sebab pergerakannya cukup besar.
Bila Perlu, Tambahkan Indikator Teknikal
Untuk memastikan akurasi sinyal yang diperoleh, tidak sedikit para scalper menggunakan alat bantu berupa indikator teknikal. Umumnya, indikator yang paling banyak digunakan untuk memaksimalkan strategi scalping hit and run adalah indikator Moving Average. Menurut Alan Farley pada sebuah kolom di investopedia, indikator MA yang sebaiknya dipasang pada time frame kecil adalah kombinasi MA periode 5,8 dan 13.
Cara membaca sinyal entry melalui indikator Moving Average adalah dengan memperhatikan crossing yang terjadi. Apabila MA periode rendah memotong MA periode tinggi dari bawah ke atas, maka trader dapat mengambil posisi entry buy. Sebaliknya, jika MA periode rendah memotong MA periode tinggi dari atas ke bawah, maka trader dapat mengambil posisi sell.
Selain kombinasi MA tersebut, masih ada banyak lagi kombinasi MA lainnya seperti SMA-60 dengan parabolic SA setting default atau trio EMA-12, EMA-26 dan SMA-55. Namun, kekurangan dari penggunaan MA adalah adanya kemungkinan fake signal yang cukup tinggi. Jadi sebaiknya kamu selalu siap mengambil posisi exit jika harga ternyata bergerak ke arah yang salah. Atau dapat juga menggunakan indikator lain sebagai konfirmator, seperti MA dengan stochastics Oscillator. Untuk lebih jelasnya kamu dapat membaca artikel tentang 5 teknik scalping
Pilih Broker Yang Memperbolehkan Scalping
Nah poin yang paling penting sebelum menggunakan strategi scalping hit and run adalah bahwa broker yang kamu gunakan memperbolehkan scalping. Teknik scalping yang sering melakukan transaksi buka – tutup posisi dan dalam jangka waktu relatif singkat menjadi tidak efisien bagi broker.
Sebab menurut mereka, kondisi tersebut dapat menambah beban server broker serta memperumit dalam manajemen resiko broker tersebut. Oleh sebab itu, beberapa broker yang tidak menyukai metode ini, cenderung akkan memperlambat akses ke dalam sistemnya atau bahkan melarang teknik ini.
Jika kamu ingin melakukan trading pada broker yang mengijinkan scalping, maka sebaiknya broker tersebut berjenis ECN atau yang menggratiskan biaya komisi, dengan floating spread mulai dari 0 pips. Selain itu, broker yang memiliki kuotasi 5 digit juga menawarkan eksekusi lebih akurat dan spread yang lebih ketat daripada broker yang memiliki kuotasi 4 digit, sehingga resiko trading scalping akan jauh lebih berkurang bobotnya.
Akhir Kata
Meski telah terbukti jika trading scalping hit and run dapat memberikan keuntungan yang cukup menjanjikan, namun belum tentu semua trader dapat cocok menggunakan strategi satu ini. Teknik scalping hit and run ini cenderung cocok bagi trader yang memiliki konsentrasi tinggi serta dapat membuat keputusan dengan cepat.
Selain itu, seorang scalper juga harus tahan dalam mengawasi proses trading mengingat teknik ini membutuhkan eksekusi yang sangat cepat